Blogger Tips and TricksLatest Tips For BloggersBlogger Tricks

Selasa, 25 Februari 2014

Hubungan Badan? Nikah+ (bukan 18+)

Sebelumnya dari judul memang penulis buat seperti itu karena ini sekedar informasi, bukan untuk dipraktekan untuk anak-anak inusan tak berilmu yang belum mempunyai Suami/Istri.. (Maaf jika kata-katanya kurang tepat, tapi ini adalah informasi penting) Namun.. sebermanfaatnya informasi ini jika menambah mudharat pula juga tidak lah baik, alangkah dipergunakan dengan bijak tulisan ini.. supaya baik jalannya dan sehat akalnya.


Masih dengan buku Prof. Abdul Basith tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam berhubungn badan antara suami istri. Pertama dalam halaman ini (113) terdapat hadits Rasulullah SAW. diriwayatkan oleh Jabir. Beliau bersabda : "Mengapa engkau tidak memilih yang perawan saja, dimana engkau bisa mencumbunya dan dia bisa mencumbumu." disini dijelaskan bahwa sebelum bercampur dengan istri/suami dilakukan cumbuan terlebih dahulu karena secara jasmani ataupun rohani belum siap. Sebab, ada beberapa bagian tertentu di otak yang berfungsi mengirim isyarat-isyarat khusus kepada alat reproduksi untuk benar-benar siap melkukan hubungan badan. (dalam dunia peternakan ternak mekanisme kerja otak tersebut berada di hipothalamus yang mensekresikan GnRH ke Anterior Pituitary sehingga memproduksi hormon FSH maupun LH yang selanjutnya berperan dalam proses reproduksi)

Sementara tidak dilakukannya rangsangan terhadap wanita saat akan berhubungan badan, berdampak tidak baik terutama pada tujuan yang diharapkannya. Hubungan badan memang sunah dari Rasul yang sebaik-baiknya dilakukan ketika perut tidak kosong atau tidak juga penuh. Jadi ketika badan tidak sedang letih, sedih atau cemas. Hubungan yang dilakukan secara berlebihan juga menyebabkan tubuh gemetaran, lumpuh sebelah, menghilangkan kekuatan tubuh dan mengurangi ketajaman penglihatan. Rasulullah SAW telah bersabda : 
"Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang sudah siap untuk berumah tangga, hendaklah dia menikah, karena menikah itu lebih dapat menjaga pandangan dan memelihara kemaluan." (HR. Bukhari dan Muslim)
disarankan untuk tidak melakukan hubungan dengan wanita yang sudah terlalu tua atau anak yang terlalu kecil atau wanita yang sedang haid.

Mencampuri wanita yang sedang haid dapat menyebabkan penyakit pada pria dan wanita itu sendiri, sebab darah haid adalah darah yang kotor dan harus dikeluarkan dari tubuh wanita. Allah SWT telah melarang hal tersebut melalui firman-Nya: 
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." QS. al-Baqarah: 222)
maksudnya, janganlah mencampuri mereka dalam masa haid. Namun bukan berarti harus menjauhi mereka dalam segala hal.. karena Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Lakukan segala sesuatu, kecuali campur, untuk membedakan diri dari orang-orang Yahudi, semoga laknat dan murka dilimpahkan kepada mereka."
dan juga Rasulullah SAW bersabda:
"Lakukan apa saja (pada wanita haid), tapi hindari kemaluan."

Sebenarnya masih banyak yang perlu dikupas dalam hal ini.. namun karena keterbatasan waktu penulis yang mengutip dari buku "Pola Makan Rasulullah" karya Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid alangkah baiknya pembaca langsung membaca bukunya saja dengan maksud menghindari kebiasan maksud yang disampaikan..

Syukron semoga bermanfaat bagi kita semua dunia dan akhirat.. Amiin :)